Riyang mengajak Abing sang adik pergi ke luar kota menggunakan kendaraan umum, dari rumah dia naik taxi menuju bandara, setelah itu mereka menyerahkan tiket keberangkatan untuk naik pesawat menuju ke luar kota, ini merupakan pengalaman yang Riyang inginkan sejak lama bersama Abing pergi jauh dari rumah, tetapi mereka masih kecil, Abing masih kelas 3 SD sedangkan Riyang 1 SMP, perlu mendapatkan dampingan orang dewasa, dan akhirnya Kahan yang menjadi orang itu meskipun dia masih SMA kelas 2, untuk itu Riyang sudah make over wajah Kahan menjadi seperti seorang Ayah yang mengajak kedua anaknya keluar kota.

Kota yang mereka maksud sudah direncakan sebelum berangkat, melalui sebuah permainan yaitu Hom Pim Pa, siapa yang menang dia yang menentukan kota mana yang ingin mereka kunjungi selama 3 hari ke depan, akhirnya Kahan yang menang dan dia memilih kota Nagasaki. Riyang menolak karena terlalu jauh, itu bukan luar kota melainkan luar negeri, Kahan pun mengerti dan dia punya teman yang tinggal di kota Yokohama, ketika sampai disana, mereka akan tinggal sementara dan berangkat ke Kota Nagasaki, jadi bukan alasan karena luar negeri, itu sudah menjadi luar kota dari Kota Yokohama. Akhirnya mereka pun berangkat menggunakan pesawat, yang merupakan pengalaman mereka bertiga, dan apakah mereka akan selamat sampai tujuan, entahlah.

Selama berada di pesawat, Abing sibuk melihat jendela karena indahnya pemandangan di atas langit. Sedangkan Riyang yang sejak awal mengajak untuk pergi, ternyata dia tidur terlelap di pesawat. Sampai di bandara berikutnya, Riyang masih tertidur, dan ketika dibangunkan. Riyang tak kunjung bangun, membuat Kahan harus menggendongnya sampai ke dalam taxi yang menuju kota Tokohama, karena mereka sudah sampai di kota Delhi. Abing bingung, kalau Delhi bukankah itu India. Kahan bertanya kepada pilot sebenarnya mereka berada dimana. Sang pilot mengatakan bahwa mereka sudah sampai di negara Mesir. Abing mengiyakan saja, karena Kahan sudah betul yang sebenarnya salah. Kahan masih bingung kenapa di Mesir. Abing mengatakan bahwa kota ini sudah benar, tinggal kita menyusuri luasnya padang pasir, dan kita akan sampai di kota Yokohama. Sebenarnya Abing ingin bertemu Aladdin yang katanya dia tinggal disekitar sini, sengaja membodohi Kahan untuk mewujudkan hasratnya bertemu Aladdin.

Tanpa sengaja, ada orang muncul di depan mereka, wajahnya mirip Aladdin. Abing bertanya apakah dia benar Aladdin, dan ia menjawabnya betul sekali, bahwa dia Aladdin yang sesungguhnya, jika kalian ingin pergi ke kota Yokohama, kita akan naik kendaraan ini, ternyata Karpet Terbang. Mereka bertiga pun naik dan berangkat ke Kota Yokohama. Sesampai di Kota Yokohama, karpetnya tidak mendapatkan tempat parkir, akhirnya mereka bertiga harus turun diatas atap rumah temannya Kahan, lalu Aladdin pun pergi. Abing merasa senang karena sudah bisa bertemu langsung dengan Aladdin, aktor terbaik di drama Aladdin The Series.

Riyang pun terbangun di atas sofa rumah temannya Kahan, dan Kahan selama perjalanan cuma menggendong Riyang karena tidur dan tidak bangun sama sekali. Riyang bingung ada dimana, apakah sudah di kota Yokohama. Kahan mengatakan bahwa kita masih di rumah, kita tidak jadi ke kota Yokohama, karena kita masih belia, tidak boleh berangkat naik pesawat, dan make up Kahan luntur karena hujan deras selama perjalanan ke Bandara, dan Riyang merasa dia sudah bertemu Aladdin, kebetulan Abing sedang menonton Aladdin the series, mungkin Riyang mengira kalau dia bertemu Aladdin, Riyang senang sekali ketiduran selama beberapa jam merasa sudah pergi jauh dari rumah, karena dia sebenarnya ingin jalan-jalan meskipun dalam mimpi. Kahan merasa sedih mendengar apa yang Riyang katakan, besok rencana mau ke taman hiburan dekat rumah, Riyang harus ikut. Riyang senang mendengarnya, sedangkan Abing masih sibuk menonton filmnya.

Image Url :

unicefkidpower.org

Siang yang terik tak membuat Riyang dan Abing menyerah mencari ayam yang bertelur saat itu juga, karena besok harus dibawa ke sekolah karena itu tugas yang diberikan gurunya Abing. Yang membuat Abing tidak habis fikir, kenapa tugasnya sangat rumit. Riyang selalu membuat hati Abing tetap tenang, dan jangan pernah patah semangat, karena besok harus Abing bawa, Riyang segera memberikan semangat Abing untuk terus berusaha. Abing merasa lelah karena sejak pagi hingga siang masih belum istirahat sama sekali. Riyang pergi sebenat mencari minuman yang segar, untuk menghilangkan dahaga karena panas yang sangat terik.

Riyang memberikan Abing Es Kelapa, yang tidak jauh dari tempat mereka mencari Ayam. Abing senang, karena Riyang sudah berusaha membelikan dia minuman. Dari jauh, terlihat Kahan yang sedang melihat kedua adiknya yang sibuk sekali, di hari yang bahagia ini. Karena Kahan telah diterima cintanya sama perempuan yang sekarang sedang duduk dibelakang sepeda motor Kahan. Perempuan itu bernama Chika yang terus melihat Kahan yang ada di depannya, karena sampai sekarang masih heran, kenapa dirinya menerima cinta Kahan. Lalu Kahan turun dari sepeda motor, dan memegang tangan Chika pergi ke tempat kedua adiknya yang membuat Kahan bertanya-tanya, sedang apa dirinya.

Riyang dan Abing senang karena Kahan datang menghampirinya dengan begitu mereka merasa terbantu. Chika tidak mau melakukan apa yang sedang Kahan saat ini lakukan, Chika memberikan saran kepada kedua adiknya Kahan, untuk mencari Ayam di tempat lain saja. Riyang dan Abing tetap berada disini, sampai Ayam bertelur itu ditemukan. Kahan juga memberikan saran kepada kedua adiknya, untuk pergi ke tempat yang Chika sarankan sebelumnya. Dari kejauhan, datang seorang Kakek paruh baya yang memberikan sesuatu kepada adiknya Kahan.

Lantas Kahan membukanya dan didalam keranjang itu ada Ayam betina dan besok akan bertelur, lalu Kakek itu memberikan struk belanjanya, total semua Rp.125 ribu. Kahan lalu membayarnya dan langsung Ayam itu dibawa pulang oleh Kahan dan pacarnya Chika dengan naik sepeda motor. Sedangkan Riyang dan Abing pulang ke rumah naik Angkot. Sepanjang perjalanan Chika terus berfikir, apa yang sedang adiknya Kahan lakukan, mencari ayam bertelur ditempat seperti itu, padahal itu Supermarket, jelas yang ada Ayam potong, kenapa ada Kakek paruh baya masuk ke tempat belanja dan membawa ayam. Sebenarnya apa sistematika yang Riyang Abing gunakan, mencari ayam betina bertelu besok di Supermarket, harusnya di peternakan. Kenapa mencarinya dari pagi sampai siang.

Sampai rumah, Riyang dan Abing menceritakan semua kepada Kahan kalau dia memang sedang mencari Ayam di Supermarket, tiba-tiba Kakek datang di siang hari, seperti pahlawan kesiangan yang memberikan saran untuk membeli ayamnya yang sekarang ada di atas truck, disana banyak sekali ayam. Akhirnya Kakek itu datang dan memberikan ayamnya, dan Kahan membayarnya. Kahan juga menceritakan bahwa yang membuat Chika menerima cintanya adalah masih penasaran dengan kedua adik Kahan yang sampai saat ini masih menjadi misteri, hebatnya sampai sekarang misteri itu belum terpecahkan, semangat Riyang dan Abing. Chika senang karena melihat langsung kegiatan kedua adik Kahan, membuat terkagum. Sedangkan Riyang dan Abing tertidur pulas dikamarnya karena lelah sekali. Kahan belum bisa tidur, masih mencerna pendapat kedua orang Chika dan Adiknya, masih belum menemukan titik temu. Mencari Ayam bertelur di Supermarket, kenapa gak di peternakan Ayam. ???

Image Url :

wallpaperscraft.com


Hari mulai gelap, Kahan pulang dengan wajah terlihat sangat kelelahan. Membuat Riyang, adiknya membawakan minum tersaji hangat. Melihat apa yang dilakukan Riyang kepada Kahan, sebagai kakaknya, Kahan merasa curiga mungkina Riyang ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Tebakan Kahan benar, Riyang mempunyai keinginan yang hanya Kahan bisa mewujudkannya. Mengantarkan dia membeli tas baru, meskipun itu bukan tas sekolah. Melainkan tas yang biasa untuk perempuan keluar saat jalan-jalan bersama temannya. Karena Kahan merasa kelelahan, dia menolak perminaan Riyang. Membuat Riyang merasa sedih, berlari menuju kamarnya dan mengunci dari dalam.

Kahan khawatir karena Riyang terlihat sedih, apalagi sedang menyendiri di kamar. Untuk sementara ini, Kahan membiarkannya. Saat ini, dia butuh energi lebih untuk kegiatan sekolah besok. Selain itu, Kahan tahu kalau Abing terlihat sedang masuk ke dalam kamar Riyang secara diam-diam. Waktu Riyang sedang serius berbicara dengan Kahan, dan Kahan melihatnya meskipun Abing tidak tahu dia sedang diperhatikan dari jauh oleh Kahan, kakaknya. Kahan langsung masuk ke dalam kamar dan tidur dengan pulas.

Terdengar suara berisik di dalam kamar Riyang, ternyata dia sedang melihat isi dompetnya, apakah masih cukup untuk membeli tas. Abing keluar dari bawah tempat tidur Riyang, dan Riyang tidak merasa terkejut, karena ia juga tahu kalau Abing sedang mengendap masuk ke kamarnya. Pada saat Riyang berbicara dengan Kahan, Riyang melihat mata Kahan sedang memperhatikan sesuatu dibelakangnya, dan firasatnya tahu hanya Abing yang paling sering masuk ke kamarnya tanpa izin. Abing memberikan sesuatu kepada Riyang, dia pernah mendapatkan kado ulang tahun dari temannya, dan itu berupa tas. Abing ingin memberikan tas itu kepada Riyang. Setelah melihatnya, Riyang merasa suka dengan tas itu, tetapi dia ingin tas yang berwarna merah.

Karena tas Abing berwarna putih, abing memberikan ide kepada Riyang untuk memberikan cat merah di tasnya. Karena hari semakin malam, Riyang dan Abing tertidur pulas, dan merencanakan besoknya untuk melakukan sesuatu pada tas Abing, mungkin dengan memberi cat warna merah, bisa merubah warnanya.

Hari sudah pagi, seperti biasa Riyang dan Abing serta Kahan sudah berangkat ke sekolah. Riyang masuk ke sekolah SMP, Kahan ke SMA, dan Abing ke Sekolah Dasar. Kahan pulang lebih awal dari sekolah, setelah kegiatan yang cukup membuatnya lelah, karena harus melakukan kerja bakti di sekolahnya untuk menyambut pentas seni. Saat pulang dari sekolah, Kahan melihat tas perempuan warna merah, dan segera Kahan membelinya. Sampai di rumah, Kahan masuk ke dalam kamar Riyang dan meletakkan tas itu di atas tempat tidurnya. Langsung saja, Kahan pergi ke kamarnya langsung tidur.

Riyang pulang dan masuk ke kamarnya, terkejut melihat ada dua tas di atas tempat tidurnya. Satu milik Abing berwarna putih, dan yang satu tas berwarna merah. Padahal Riyang belum mengecatnya, lalu Riyang mencoba membuka isi tasnya, ada secarik kertas yang bertuliskan, "untuk adik aku tersayang, Riyang".

"Semoga Riyang suka dengan tasnya, kakak tidak tahu warna apa yang sesuai dengan keinginan Riyang, langsung saja Kakak membeli yang warna merah. Semoga Riyang suka dengan tasnya, ini bisa jadi kado ulang tahun adik, meskipun masih lama ulang adik masih lama, tapi kado dari kakak sengaja dipercepat, dan semoga adik suka, dari Kahan."

Melihat isi surat dari Kahan, Riyang berlinang air mata. Dia merasa senang sekali, karena mendapatkan hadiah dari kakaknya. Riyang langsung lari ke dapur, dan membuatkan makanan kesukaan Kahan. Setelah jadi, Riyang meletakkan makanan di atas meja samping tempat tidur Kahan. Riyang lalu pergi keluat mengajak Abing untuk sekedar jalan-jalan, dan segera pulang sore. Tidak ingin Riyang membuat khawatir orang tuanya, melihat mereka belum pulang.

Kahan terbangun dan melihat ada makanan di samping mejanya. Kahan merasa senang, langsung ia melahapnya sampai habis. Karena makanan ini memang kesukaan Kahan. Riyang lalu mengetuk pintu kamar Kahan. Lalu Riyang masuk setelah Kahan mengizinkan dia masuk. Riyang mengucapkan terima kasih, karena sudah membelikan tas yang sudah lama ia inginkan. Kahan juga mengucapkan terima kasih kepada Riyang, karena sudah rela menunggu, meskipun sebenarnya Riyang ingin pergi bersama Kahan bersama-sama membeli tas Riyang, yang sayangnya waktu itu Kahan kelelahan. Abing juga mengucapkan sesuatu kepada Riyang dan Abing, kalau dia ingin mereka bertiga pergi bersama membeli tas untuk Abing, karena tas dari kado ulang tahunnya sudah dibawa ibunya untuk pergi bersama ayah. Suasana menjadi bahagia, melihat Riyang dan Kahan tertawa terhadap apa yang dikatakan Abing. Kahan setuju, karena besok hari minggu, mereka bertiga berencana pergi jalan-jalan dan membeli tas untuk Abing.

Image Url : misslocker.com


Riyang mengakal Abing bermain Skater bersama temannya. Memang Riyang punya hobi yang cowok banget, Skater adalah olahraga favorit untuk para lelaki. Sedangkan Riyang perempuan, tentu ini membuat Riyang merasa ada saatnya perempuan unjuk gigi, makanya Abing selalu bilang. Kalau gigi kak Riyang agak menguning, coba pakai pasta ini yang ampuh membunuh kuman, dan kerak gigi. Riyang tidak mau, karena tahu kalau Abing sedang endorse dari instagramnya.

Riyang sudah lama ikut komunitar skater yang anggotanya semua perempuan. Ketuanya ingin kelompok mereka bisa mengikuti ajang skater 2018 yang akan diselenggarakan di Lapangan Bung Aryaes. Lapangan itu khusus dibuat untuk para pemain skater, termasuk Riyang ikut senang dengan adanya lapangan itu, karena bisa untuk latihan sebelum pertandingan dimulai. Sayangnya, lapangan itu sudah dikuasai oleh komunitas Beruang Lima, para skater yang semuanya cowok. Tapi ada satu anggotanya yang sangat aneh, seperti seorang cewek. Riyang curiga, dia sedang menyamar menjadi cowok untuk bisa ikut anggota mereka.

Riyang mencoba menghampir dia, namanya Ikball. Yang anehnya dia pakai huruf K bukan Q, katanya dia baru tahu kalau nama cowok harus mengandung huruf K. Itu sih mitos lama, menurut Riyang jangan percaya, biar Abing yang percaya. Abing anaknya suka Mitos, kalau malam selalu makan itu. Abing marah dan mengatakan bahwa anggapan itu salah, yang benar bukan Mitos tapi Mentos. Ini yang gak suka dari Abing, setiap harinya selalu endorse. Memang instagram dia ramai pengikutnya ada 3, Riyang, Kahan dan yang baru satu namanya Ikball. Abing sedang sekali, saat Ikball follow akunnya.

Riyang mengajak Ikball yang nama aslinya Wilay Ilaya, panggilannya Mbak Wilay Ilaya. Karena nama panggilannya sangat menyusahkan, Riyang cukup memanggilnya Ikball. Riyang ingin, Ikball menjadi perempuan sejati dan menunjukkan bahwa bukan cowok saja yang bisa main skater, kepala sekolah pun juga bisa. Abing marah lagi sama Riyang, jangan bawa-bawa nama kepala sekolah. Soalnya kepalanya masih botak belum tumbuh rambut, kasihanilah. Ikball ketawa melihat Abing yang suka bercanda, padahal Ikball orangnya tidak suka ketawa, ini prinsipnya yang selalu ia melanggarnya.

Ikball setuju dan masuk ke komunitas Berlian Merah komunitas skater Riyang. Abing hanya bisa mendukung keinginan mereka, berharap bisa menang di kompetisi itu. Ikbal, Riyang dan teman-teman lainnya latihan di tempat lain. Kompetisi sudah dimulai, mereka melakukan pertunjukkan untuk membuat juri memberikan nilai tinggi, sampai di sesi final. Hanya Beruang Lima dan Berlian Merah masuk ke babak final dan salah satunya menjadi pemenang. Ikball melakukan free style skaternya, dan membuat musuhnya Galih dari Beruang Lima harus menyerah karena nilainya rendah. Inilah pertama kalinya Komunitas perempuan skater menang dalam kompetisi Skater 2018, memberikan pandangan bagi anggota Beruang Lima, bahwa perempuan juga bisa main skater. Abing datang memberikan arahan, sebaiknya Beruang Lima segera mencari jenis olahraga lainnya, pasti Riyang akan ikut juga. Besok Beruang Lima berencana membuat komunitas terjun payung, dari langit sampai ke perut bumi lewat gunung Kaharu, apakah mereka selamat dari terjangan lava?

Source
Image url : baby-onboard.com

Abing masih duduk kelas 3 sekolah dasar, menurut kakaknya Riyang. Abing anaknya baik, penurut, tapi kalau soal PR dari sekolah, jarang ia kerjakan. Tidak tahu alasannya apa, padahal pekerjaan rumah yang dari sekolah, melatih Abing lebih tanggap dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan guru. Menurut Abing tidak, dia merasa PR memberikan beban pekerjaan bagi dia, di tengah kesibukan selama ini. Memang Abing sibuk syuting untuk saat ini, dia dikenal sebagai penyanyi cilik di Indonesia, karena lagu anak-anak yang ia ciptakan berjudul Kupu-Kupu Pemakan Serangga. Meskipun judulnya sangat aneh, tapi banyak tanggapan positif dari pendengar setia lagu Abing. Bisa dikatakan Abing seorang artis cilik, tapi bukan berarti dia harus meninggalkan tanggung jawabnya sebagai murid teladan di sekolahnya, sebab itu akan merugikan dia.

Kahan datang menghampiri Abing, menyampaikan sebuah petuah yang ia buat sendiri dan yang membuat Abing menjadi rajin mengerjakan PR. Kahan memberikan perumpamaan, jika lagu kamu yang sedang hits saat ini, besok tidak terjual. Apa yang terjadi pada Abing, kamu akan menjadi artis yang tidak laku, mau itu terjadi padamu. Kalau kamu rajin membuat PR, itu bisa membuat fans kamu senang, melihat idolanya rajin sekali, meskipun dia sibuk tapi masih menyempatkan diri untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai murid yang nomor satu di sekolah. Nanti fans kamu, akan meniru kebaikan kamu, bukankah selain lagu kamu terjual juga pengaruh positif kamu memberikan manfaat bagi mereka, bukankah kamu akan merasa senang juga.

Meskipun itu sangat tidak bisa disebut petuah menurut Riyang, tapi Abing mengerti. Dan lekas ia pergi ke kamarnya, dan membuat PR. Besok tidak jadi di hukum guru, karena Abing sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Sungguh Kahan hebat, dalam membuat petuah. Meskipun tidak sesuai dengan kaidah petuah modern, tapi apa mungkin dia menggunakan kaidah petuah zaman batu. Riyang pergi menghampiri Kahan, meminta petuah untuk dirinya yang malas pergi ke sekolah. Kahan langsung meraih tangan Riyang, dan naik ke atas sepeda motor dan langsung mengantarnya ke sekolah. Riyang bingung, kenapa langsung ke sekolah. Kahan memberikan tulisan dalam secarik kertas, dan diberikan kepada Riyang. Lalu Riyang membukanya, saat Kahan pergi kembali pulang. Malas pergi ke sekolah, petuahnya rajin datang ke sekolah meskipun hari minggu. Tinggal amarah yang saat ini singgah dalam hati Riyang, setelah membaca petuah Kahan.

Source :
Image Url : thetimes.co.uk


Kahan mempunyai hobi yang membuat dia harus begadang, sering bermain game di handphone. Padahal besok pagi harus berangkat ke sekolah. Kahan masih kelas 3 SMA yang harus mempersiapkan ujian sekolahnya untuk bisa lulus, tapi dia sama sekali tidak memikirkan hal itu. Pada suatu malam, Kahan bermain game terlalu malam. Sampai pukul 1 Malam, ada sesuatu yang membuat Kahan ketakutan. Ada sosok hitam yang berdiri di depan pintu kamarnya, saat Kahan mendekatinya, bayangan itu semakin tinggi. Bayangan itu terdengar sedang bersuara, tapi tidak jelas sama sekali.

Kahan ketakutan, dan dia bersembunyi di dalam selimut. Ada chat masuk di Line, sepertinya pesan dari Riyang. Jam segini, Riyang juga belum tidur. Dia mengatakan bahwa ada bayangan hitam sedang berjalan di seluruh rumah ini, jadi kalau Kahan melihatnya segera pejamkan mata dan berdo'a saja. Semoga bayangan itu hilang. Tak lama kemudian, matahari terbit dan menandakan hari sudah pagi. Kahan melihat ada lamu senter dan boneka kecil di atas jendelanya. Kahan berfikir sebentar, berarti yang bayangan tadi malam, bukan hantu melainkan boneka ini. Dengan menggunakan lampu senter, bayangan ini bisa kecil dan besar, artinya ini semua ulah manusia. Siapa lagi kalau bukan ulah Riyang, Kahan marah sekali dan berlari keluar kamar, mencari Riyang.

Ternyata Riyang sudah berangkat, Abing yang berangkat bersama ayah ke sekolah, menyampaikan sesuatu kepada Kahan dari Riyang, kalau tadi malam memang ulah Riyang. Karena Kahan besok ada ujian, jadi harus berangkat pagi dan jangan sampai terlambat. Ini sudah pukul 7.00 pagi, Kahan sebaiknya berangkat sekarang. Riyang merasa sedih, dan merubah sikapnya kepada Riyang. Pertama, begadang membuat jadwal tidur jadi kacau, rencana besok bisa gagal karena terlambat. Kedua, Niat Riyang memang sangat buruk, tetapi ada niat baik dari Riyang untuk Kahan. Terima kasih Riyang.

Riyang pulang, dan Kahan menghampirinya. Untuk mengucapkan terima kasih kepada Riyang, karena sudah bersusah payah untuk membuat Kahan ketakutan dan harus tidur, supaya hantu yang dibuat Riyang tidak semakin menakutkan. Padahal bukan ulah Riyang, tapi itu ulah Abing. Riyang bingung sekali dengan apa yang dikatakan Kahan, tetapi kalau memang untuk kebaikannya, bisa dikatakan cara Abing paling hebat. Riyang mendatangi Abing yang sudah pulang, menanyakan apakah semua itu ulah Abing. Ternyat Abing juga tidak melakukannya, artinya hantu yang mendatangi Kahan, benar-benar Hantu. Sebaiknya kahan tidak boleh tahu, kalau sampai ketahuan dia pasti ketakutan.

Kahan melihat bayangan itu lagi malam-malam, dengan berani dia menghampirinya dan bilang sudah jangan datang kemari lagi, bisa tidak ganggu yang lain. Kahan merasa itu ulah Riyang, padahal itu hantu nyata. Akhirnya hantu itu menampakkan diri, Kahan lari cepat keluar kamar. Riyang dan Abing juga keluar dari kamar, dan lari menuju Kahan. Ternyata Hantu itu nyata.


Kahan pulang ke rumah, dan terlihat sepi. Ada tulisan yang menggantung depan pintu, "Kahan, kita semua pergi ke pantai, kalau sudah pulang cepat datang kemari". Kahan langsung menuju ke Pantai, sampai disana. Kahan melihat Riyang dan Abing sedang asyik berenang di pantai. Kahan anaknya memang suka sekali usil kepada adik-adiknya. Akhirnya Kahan mempunyai ide yang cemerlang, buat Riyang dan Abing ketakutan.

Riyang menyewa baju costum Hiu, dan langsung masuk ke pantai. Bersama ombak yang tinggi, Kahan sengaja ekor hiunya di keluarkan, dan melihat Abing Lari ketakutan. Kahan senang melihat rencananya berjalan baik, tapi anehnya Riyang saat melihat ekor Hiu, tidak merasa takut. Yang terjadi Kahan dan Riyang saling bertabrakan. Yang terfikirkan oleh Abing, Riyang dimakan Hiu. Yang ada Hiunya sekujur tubunya memar, berdarah, akibat Riyang yang memukul Kahan yang membuat Abing jadi ketakutan.

Abing merasa lega, jika hiu yang dimaksud ternyata ulah Kahan yang menggunakan kostum Hiu untuk menakuti Riyang dan Abing. Karena rencana Kahan yang tidak berjalan lancar, Kahan harus menerima akibatnya, tubuhnya memar akibat pukulan dari Riyang, dan orang tuanya tidak segan ikut memukul Kahan, untuk tidak mengulangi hal itu lagi kepada adiknya. Kahan meminta maaf, dan akhirnya mereka menghabiskan waktu di pantai dengan makan makanan yang disiapkan oleh ibunya dari pagi. Buat kamu, yang ingin tahu kisah ketiga bersaudara ini. Ikuti terus kisah Riyang dan Abing di blog kita, da....